Breaking

Tuesday, September 22, 2015

Prinsip Kerja Sistem Kontrol PLC


Cara kerja sistem kontrol PLC dapat dipahami dengan diagram blok seperti ditunjukkan pada gambar
Cara Kerja Sistem Kontrol PLC
(Sumber gambar : Dokumentasi pribadi)

Komponen sistem kendali PLC terdiri atas PLC, peralatan input, peralatan output, peralatan penunjang, dan catu daya[1]. Penjelasan masing-masing komponen sebagai berikut:


a.    CPU-PLC
PLC terdiri atas CPU (Central Processing Unit), memori, modul interface input dan output program kendali disimpan dalam memori program. Program mengendalikan PLC sehingga saat sinyal inputdari peralatan input menjadi on, timbul respon yang sesuai. Respon ini umumnya meng-on-kan sinyal output pada peralatan output.
CPU adalah mikroprosesor yang mengkoordinasikan kerja sistem PLC. CPU pada PLCdapat mengeksekusi program, memproses sinyal input/output, dan mengkomunikasikan dengan peralatan luar. Memori adalah daerah yang menyimpan sistem operasi dan data pemakai. Sistem operasi sesungguhnya software yang mengkoordinasikan PLC. Program kendali disimpan dalam memori pemakai.
Ada dua jenis memori yaitu : ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory). ROM adalah memori yang hanya dapat diprogram sekali. Penyimpanan program dalam ROM bersifat permanen, maka ia digunakan untuk menyimpan sistem operasi. Ada sejenis ROM, yaitu EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) yang isinya dapat dihapus dengan cara menyinari menggunakan sinar ultraviolet dan kemudian diisi program ulang menggunakan PROM Writer.
Interfis adalah modul rangkaian yang digunakan untuk menyesuaikan sinyal pada peralatan luar. Interfis input menyesuaikan sinyal dari peralatan input dengan sinyal yang dibutuhkan untuk operasi sistem. Interfis output menyesuaikan sinyal dari PLC dengan sinyal untuk mengendalikan peralatan output.
b.    Peralatan Input
Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada PLC dan selanjutnya PLC memproses sinyal tersebut untuk mengendalikan peralatan output. Peralatan input itu antara lain:
·           Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar toggle, saklar batas, saklar level, saklar tekan, saklar proximity.
·           Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya, sensor suhu, sensor level,sensor infrared.
c.    Peralatan Output
Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan outputyang dikendalikan. Peralatan outputitu misalnya: Kontaktor, Motor Listrik, Lampu, Buzzer.
d.   Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan dalam sistem kendali PLC, tetapi bukan merupakan bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya, peralatan ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak berkaitan dengan aktifitas pegendalian. Peralatan penunjang itu, antara lain :
·      Berbagai jenis alat pemrogram, yaitu komputer, softwareladder, konsol pemrogram, programmable terminal, dsb.
·      Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS, Syswin, dan CX Programmer.
·      Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket, CD ROM, flash disk.
e.    Catu Daya
PLC adalah sebuah peralatan digital dan setiap peralatan digital membutuhkan catu daya DC. Catu daya ini dapat dicatu dari luar atau dari dalam PLC itu sendiri. PLC tipe modular membutuhkan catu daya dari luar, sedangkan pada PLC tipe compact, catu daya tersedia pada unit.

2.1.2.3   Struktur Area Memori PLC
Berikut merupakan struktur area memori PLC Omron CPM1/CPM1A, CPM2A dan CQM1 yang memiliki 8 daerah memori, yaitu:
a.         Area IR (Internal Relay)
·      Daerah Input
Alamat Input CPM 1/CPM1A dan CPM2A terdiri dari 160 bit, yaitu dari IR 00000 – IR 00915 atau 10 word yaitu IR 000 – IR 009. Sedangkan alamat Input CQM1 terdiri dari 128 bit, yaitu dari IR 00000 – IR 01515 atau 16 word yaitu IR 000 – IR 015
·      Daerah Output
Alamat Output CPM 1/CPM1A dan CPM2A terdiri dari 160 bit, yaitu dari IR 01000 – IR 01915 atau 10 word yaitu IR 010 – IR 019. Sedangkan alamat output CQM1 terdiri dari 256 bit, yaitu dari IR 10000 – IR 11515 atau 16 word yaitu IR 100 – IR 115
·      Daerah Kerja
Alamat kerja CPM 1/CPM1A (512 bit), yaitu dimulai dari IR 20000 – IR 23115 atau 32 word yaitu IR 200 – IR 231. Alamat kerja CPM2A (928 bit), yaitu dimulai dari IR 02000 – IR 04915 dan IR 20000 – IR 22715 atau 58 word yaitu IR 020 – IR 049 dan IR 200 – IR 227. Alamat kerja CQM1 terdiri dari 2720 bit, yaitu dari IR 01600 – IR 09515, IR 11600 – IR 19515, IR 21600 – IR 21915 dan IR 22400 – IR 22915 atau 170 word yaitu IR 016 – IR 095, IR 116 – IR 195, IR 216 – IR 219 dan IR 224 – IR 229.
b.        Area SR (Special Relay)
Bit relai spesial ini adalah bit yang digunakan untuk fungsi-fungsi khusus seperti untuk flags, kontrol bit PLC, informasi kondisi PLC, dan sistem clock. Alamat SR pada CPM1/CPM1A terdiri dari 384 bit yaitu dari SR 23200 – SR 25515 atau 24 word yaitu 232 – 255, sedangkan alamat SR pada CPM2A terdiri dari 448 bit yaitu dari SR 22800 – SR 25515 atau 28 word yaitu 228 – 255. Untuk alamat SR pada CQM1 terdiri dari 184 bit yaitu dari SR 24200 – SR 25507 atau 12 wordyaitu 244 – 255
c.         AR (Auxilary Relay)
Bit AR ini adalah bit yang digunakan untuk flagyang berhubungan dengan operasi PLC CPM1A. Bit ini diantaranya digunakan untuk menunjukkan kondisi PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi I/O spesial, kondisi unit input/ouput, kondisi CPU PLC, kondisi memori PLC dan sebagainya.
d.        HR (Holding Relay)
Dapat difungsikan untuk menyimpan data (bit-bit penting) karena tidak akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati.
e.         LR (Link Relay)
Digunakan untuk link data pada PLC Link System. Artinya untuk tukar-menukar informasi antar dua atau lebih PLC dalam suatu sistem kontrol yang saling berhubungan satu sama lain.
f.         TR (Tempory Relay)
Berfungsi untuk menyimpan sementara kondisi logika program ladder yang mempunyai titik pencabangan khusus. Alamat TR terdiri dari 8 bit yaitu TR 0 – TR 7.
g.        TC (Timer/Counter)
Untuk mendefinisikan suatu sistem tunda waktu (timer), ataupun untuk penghitung (counter). Untuk timer TIM mempunyai orde waktu 100 ms dan TIMH mempunyai orde waktu 10 ms. TIM 000 s.d TIM 015 dapat dioperasikan secara interrupt untuk mendapatkan waktu yang lebih presisi.
h.        DM (Data Memory)
Data memory berfungsi untuk penyimpanan data-data program, karena isi DM tidak akan hilang walaupun sumber tegangan PLC mati. DM word mulai dari DM0000 sampai DM0999,DM1022 dan DM1023 dapat digunakan secara bebas dalam program. DM word yang dialokasikan untuk fungsi-fungsi khusus, adalah:
·       DM Read/Write
Pada DM ini data bisa ditulis dan dihapus oleh program yang kita buat.
·       DM Error Log
Pada DM ini disimpan informasi-informasi penting dalam hal PLC mengalami kegagalam sistem operasionalnya.
·       DM Read Only
Dalam DM ini data hanya dapat dibaca saja (tidak bisa ditulis)
·       DM PC Set Up
Data yang diberikan pada DM ini berfungsi untuk Setup PLC. Pada DM inilah kemampuan kerja PLC didefinisikan untuk pertama kali sebelum PLC tersebut diprogram dan dioperasikan pada suatu sistem kontrol


[1] Suhendar, Programmable Logic Control (PLC), Jilid 1 (Cet. 1 ; Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005), h. 26-28.