6 Agustus 2016
Salah satu agenda kegiatan di Kawasan Bebas Sampah (KBS) RW 09 bulan ini adalah ‘Pelatihan Urban Farming’ di RW 09 Kelurahan Sukaluyu. Pelatihan Urban Farming bertujuan untuk mengkaitkan antara sampah organik dengan berkebun. Sehingga kompos yang dihasilkan dari sampah organik bisa termanfaatkan. Narasumbernya yaitu Bapak Riyanto yang berasal dari Komunitas Petani Pelajar, Maleer.
Pak Yanto, demikian panggilan akrabnya adalah sosok yang berpengalaman dalam bidang berkebun. Selain pelatihan tentang berkebun, kegiatan ini juga bertujuan untuk penyegaran kembali bagi para kader KBS RW 09 setelah libur Ramadhan dan Idul Fitri. Peserta yang terlibat adalah kader KBS RW 09, ketua RW 09, Ketua RT di lingkungan RW 09 serta perwakilan dari LPM Kelurahan Sukaluyu.
Pelatihan dibagi menjadi dua sesi, presentasi dan praktek. Presentasi dilaksanakan di madrasah dan praktek dilaksanakan di Taman Lansia RW 09. Sebelum Pak Yanto berbagi pengalaman, kegiatan diawali dengan update tentang KBS oleh Melly (pendamping dari YPBB). Melly menanyakan bagaimana kegiatan KBS selama ini dan kesiapan para kader untuk ke depannya.
Pak Yanto memberikan gambaran mengenai urban farming, Pak Yanto memutarkan video mengenai Kampung Berkebun. Dalam video itu diceritakan bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh Pak Yanto selama ini, termasuk memberikan tips-tips untuk menarik minat dikalangan anak-anak sampai orang tua agar tertarik dengan kegiatan berkebun yaitu berkebun sambil bermain atau dibarengi dengan ‘botram’, karena dengan berkebun sendiri kita mendapatkan sayuran yang bebas dari pestisida kimia dan makanan menjadi lebih sehat.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktek, berkebun kali ini adalah dengan membuat hidroponik sederhana. Dengan hidroponik dapat memanfaatkan lahan dan air yang terbatas. Bahan-bahan yang diperlukan adalah : Botol bekas, sumbu (kain yang dapat menyerap air) tanah, pupuk. Sedangkan alat yang diperlukan adalah : cutter, solder
Botol bekas dibagi menjadi 2 potongan, seperti yang nampak pada gambar diatas, kemudian dilubangi dan disusun. Setelah wadah siap, selanjutnya adalah mengisi dengan campuran tanah dan pupuk dengan perbandingan 1 : 3
Pupuk yang dipakai disini adalah kompos hasil panen dari lubang pengomposan RT 01. Selanjutnya tinggal masukkan bibitnya. Tetapi berhubung bibit yang dijanjikan diberikan Pak Yanto tertinggal, maka kegiatan Pelatihan Urban Farming disambung lagi minggu depan. Dilakukan bersamaan kegiatan lomba dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke 71.
14 Agustus 2016
Berbagai kegiatan seru dilakukan di taman Lansia pada hari Minggu yang cerah ini. Mulai dari aktivitas ibu-ibu kader yang melanjutkan kegiatan Pelatihan Urban Farming untuk menanam benih pada media tanam yang sudah disiapkan minggu kemarin.
Dan ibu-ibu juga punya peran penting dalam penyiapan makanan sebagai bahan bakar seluruh peserta kegiatan di taman Lansia. Disiapkan seminim mungkin sampah sesuai dengan semangat Kawasan Bebas Sampah.
Di sudut lain, anak-anak juga tak mau kalah dengan ibu-ibu. Mereka mencoba menanam juga.
Seru sekali melihat kepenasaran anak-anak ini terhadap tanah, tanaman dan menanam.
Dengan dipandu oleh kakak-kakak Karang Taruna, anak-anak juga beramai-ramai menghias botol bekas AMDK (air minum dalam kemasan) yang akan digunakan untuk bertanam secara hidroponik.
Bapak-bapak pun tak mau kalah heboh, mereka pun aktif membicarakan rencana berbagai kegiatan yang akan dilakukan di taman Lansia dan RW 9.
Demikianlah rangkaian kegiatan bersama warga. Semoga ini menjadi awal semangat berkegiatan kembali dalam Kawasan Bebas Sampah. MERDEKA!