Breaking

Thursday, November 24, 2016

Bukan kebutuhan ,tapi keinginan.

Janganlah perbanyak keinginan,!

assalamua'laikum,

Banyak nya kebutuhan,menuntut untuk kita kerja keras,usaha yang maksimal,memeras keringat,habiskan hari demi memenuhi kebutuhan.

Bukan kebutuhan sebenarnya yang menuntut untuk kita terus bekerja,namun banyak hal lain seperti banyak nya keinginan,beda halnya dengan kebutuhan.Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) bagi setiap individu untuk berusaha,yang pada dasarnya manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan(KBBI).

Sedangkan keinginan adalah segala suatu yang dibutuhkan seseorang ,dan apabila tidak terpenuhi tidak mempengaruhi daripada kehidupan orang tersebut.

Yang juga keinginan merupakan suatu hal atau kebutuhan yang diharapkan dapat di capai, dengan tujuan memperoleh kehidupan yang lebih baik.Sering juga kalau keinginan biasanya untuk  menegaskan status sosial sesorang, bahwa ia sanggup atau mampu memiliki sesuatu.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kebutuhan, diantaranya:
·         Budaya dan adat
·         Agama
·         Pendidikan
·         Pekerjaan
·         Usia

   Dalam hidup memang selalu dihadapkan dengan berbagai keperluan,terlepas itu penting atau tidak penting,oleh karena itu agar kita dapat memilih dan memilah apakah itu benar-benar penting.barulah kemudian kita berusaha untuk memenuhinya.
Hidup sebenarnya sederhana,namun kita sendiri yang mempersulitnya,yaitu dengan banyaknya keinginan.”satu orang dengan sejuta keinginannya”.

”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takatsuur:1]
”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]

Allah menyebut orang-orang yang boros dan menghamburkan harta untuk kepentingan pribadi secara berlebihan sebagai “SAUDARA SETAN”. Mengapa? Ini karena orang yang boros biasanya akan berlaku zalim. Meski pendapatan besar, karena boros, dia akan selalu merasa kurang. Dia akan mencuri, merampok, korupsi dan sebagainya untuk membiayai gaya hidupnya yang boros itu.

“Islam mengajarkan kesederhanaan,Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman”:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [al-A’râf/7:31].




wallahu a’lam. 

Wassalamua’laikum.wr.wb.                                                                              penulis,