Breaking

Thursday, December 1, 2016

Reka ulang Pertempuran Sasak Kapuk

Sabtu 12 Nopember 2016 di Lapangan Pondok Pesantren At-Taqwa, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi telah di laksanakan Reka ulang Pertempuran Pondok Ungu atau Pertempuran Sasak Kapuk .

Reka ulang pertempuran Sasak kapuk ini di laksanakan dalam rangka memperingati hari Pahlawan, yang mana dalam pertempuran ini rakyat bekasi khususnya Babelan ikut berperan dalam mengusir penjajah pada waktu itu.

“Semangat Kepahlawanan harus kita jaga seutuhnya dalam mengisi kemerdekaan yang telah kita capai ini”. Ucap Kapten Inf Sulemi, Danramil babelan dalam sambutannya.

Kegiatan ini di hadiri sekitar 4000 penonton yang antusias melihat reka ulang pertempuran sasak kapuk.
Turut hadir Wakil Walikota Bekasi, H. Ahmad Saiku, anggota DPRD Kab. Bekasi, bapak Samsul, Kapten Inf Sugianto, Pasiopdim 0507/kota Bekasi mewakili Dandim 0507/Kota Bekasi, Kapolsek Babelan Kompol M Harahap, Sekertaris Camat Babelan, bapak H. Zaini, Babinsa dan Babinmaspol Kelurahan Bahagia, para Guru, Santri Pondok Pesantren At-Taqwa dan masyarakat sekitar.

Reka ulang Pertempuran Pondok Ungu atau yang dulu juga dikenal sebagai Pertempuran Sasak Kapuk. Aksi ini juga merupakan rangkaian puncak gelaran Peringatan Hari Pahlawan yang diprakarsai Ikatan Arbituren Attaqwa (IKAA), selain atraksi pencak silat dan pertunjukan seni angklung.

Reka ulang besar-besaran ini tidak hanya diramaikan para siswa Attaqwa dan Komunitas Front Bekasi. Tapi juga turut diramaikan para reenactor atau pereka ulang sejarah dari Jakarta, Bandung (Historia van Bandoeng), Yogyakarta (Djokjakarta 45), Bogor (Bogor Historical Community), hingga Temanggung dan Surabaya (Roode Brug Soerabaia).

Reka ulang ini ditampilkan secara kolosal dan serius dengan menampilkan seragam hingga properti dummy (senjata mainan) yang otentik dan menyesuaikan eranya. Teatrikal ini bahkan juga mengikutsertakan truk militer dan jip kuno.

Mereka menampilkan kisah perjuangan di simpang Pondok Ungu (kini Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi) antara laskar pimpinan KH Noer Ali beserta Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Laut yang terlibat pertempuran frontal dahsyat pertama di Bekasi dengan tentara sekutu, pada 29 November 71 tahun silam.

Kisah tentang infantri dan kavaleri Inggris yang disergap di pertigaan Pondok Ungu dengan jumlah korban sekira 40 orang di pihak laskar dan TKR.

Salah satu cucu KH Noer Ali yang juga bernama Nur Ali, turut memerankan sang kakek di hadapan sejumlah tamu kehormatan dari aparat dan pejabat pemda setempat, serta disaksikan langsung oleh salah satu veteran Laskar Hisbullah pimpinan KH Noer Ali.

Sang veteran bernama Muhammad Ali itu bahkan sampai menangis melihat adegan akhir reka ulang. Sebagai tanda penghormatan, para peserta satu persatu melakukan sikap hormat dan menyalami sang veteran.

Tak lupa, salah satu pereka ulang asal Temanggung, Wawan Edi Setiawan, turut menyerahkan panji (bendera) Laskar Hisbullah.

(berbagai sumber)