Breaking

Thursday, February 2, 2017

Metode Penyerapan Bahasa Asing ke Bahasa Indonesia

Metode Penyerapan Bahasa Asing ke Bahasa Indonesia | Salah satu penunjang seseorang dalam memahami bacaan dengan baik dan benar adalah mengetahui makna kata atau istilah yang ilmiah dan serapan. Jika seseorang tidak mengetahui arti kata dalam sebuah teks yang dibaca, mustahil ia akan mendapatkan pemahaman yang benar dan utuh dari bacaan tersebut.  Tidak dapat dimungkiri, dalam setiap bacaan akan terdapat kata serapan atau kata ilmiah yang mungkin sulit untuk kita pahami. Dengan demikian, tentu kita butuh kamus untuk mencari arti dari kata-kata tersebut.

Kosakata yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia ternyata tidak semuanya asli bahasa Indonesia. Ada juga kosakata yang diperoleh dari proses penyerapan dari bahasa daerah maupun bahasa asing yang telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, baik secara pengucapan ataupun penulisan. Itulah yang kemudian disebut dengan istilah “kata serapan”. Jadi, kata serapan adalah kata yang diambil dari bahasa daerah atau bahasa asing dan kemudian dibakukan menjadi bahasa Indonesia.

Baca Juga: Cara Menemukan Informasi dari Indeks Buku

Adapun proses penyerapan bahasa asing menjadi bahasa Indonesia bisa melalui berbagai macam cara. Diantaranya adalah:

Adopsi, yaitu proses pengambilan kata dari bahasa asing secara keseluruhan, baik cara penulisan maupun pengucapannya. Contoh: supermarket, plaza, dlsb.

Adaptasi, proses pengambilan kata dari bahasa asing, namun cara penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Contoh: psychology menjadi psikologi.

Terjemahan, proses pengambilan kata dari bahasa asing dengan cara mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia. Contoh: try out menjadi uji coba.

Kreasi, proses pengambilan kata dari bahasa asing dengan cara mengambil konsep dasar, kemudian dicari padanan kata dalam bahasa Indonesia. Meskipun mirip terjemahan, namun cara ini tidak menuntut bentuk fisik yang sama. Mungkin saja dalam bahasa asing hanya satu kata, namun dalam bahasa Indonesia menjadi dua atau tiga kata. Contoh: efective menjadi berhasil guna.

Begitulah cara dan proses penyerapan bahasa daerah atau bahasa asing menjadi bahasa Indonesia. Empat cara tersebut menjadi rujukan para pakar bahasa untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Dengan demikian, kita tidak boleh membuat kata serapan sendiri (seenak hati) sebelum kata tersebut benar-benar dibakukan dan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.