Breaking

Thursday, April 13, 2017

Sejarah Penemuan serta Karakteristik Elektron, Proton dan Neutron


Atom merupakan partikel paling kecil yang masih memiliki sifat unsur. Menurut Ahli Fisika, jari-jari atom sekitar 3-15 nm atau 3 x 10-9– 1,5 x 10-10 meter, untuk lebih jelas tentang penulisan notasi ilmiah silahkan baca artikel tentang Cara Penulisan Notasi Ilmiah. Dengan ukuran sekecil itu, atom tidak dapat terlihat dengan jelas meskipun menggunakan alat bantu.

Karena belum ditemukannya alat canggih yang mampu mengamati atom secara jelas, maka para ahli hanya bisa membuat perkiraan gambaran mengenai atom berdasarkan data eksperimen dan kajian teoritis yang dilakukannya. Perkiraan tentang gambaran atom tersebut dinamakan model atom. Itulah sebabnya mengapa model atom telah beberapa kali mengalami perubahan seiring berkembangnya IPTEK. Untuk lebih jelas mengenai perkembangan teori atom silahkan baca artikel tentang Sejarah Perkembangan Teori Atom.

Teori atom pertama kali ditemukan oleh John Dalton pada tahun 1803, yaitu atom merupaka partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Namun, kemudian diketahui bahwa atom ternyata terdiri atas partikel-partikel yang lebih kecil yaitu elektron, proton dan neutron.

Berikut ini akan dibahas secara detail mengenai sejarah penemuan serta karakteristik partikel penyusun atom yang meliputi elektron, proton dan neutron.

1. Elektron 

-       Tahun 1803, John Dalton mengemukakan teori atom yang menyatakan atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi, tidak lama setelah itu Sir Humphry Davy dan Michael Faraday menemukan metode elektrolisi (metode penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya dengan bantuan arus listrik.

 -     Tahun 1854, tabung lampu gas ditemukan oleh Heinrich Geissler. Rekan Heinrich, yaitu Julius Plucker membuat eksperimen dengan menempatkan 2 plat logam pada masing-masing tabung Geissler yang divakumkan. Lalu tabung Geissler itu diisi dengan gas pada tekanan rendah. Salah satu plat logam (disebut Anode) bermuatan positif dan plat logam satunya (disebut katode) bermuatan negatif.
     
     Ketika muatan listrik bertegangan tinggi dialirkan melalui gas dalam tabung, mucul nyala berupa sinar dari katode ke anode. Sinar ini disebut sinar katode. Namun Pluckcer hanya menganggap bahwa sinar katode ini hanya cahaya listrik biasa. 

-      Tahun 1875, William Crookes mengulangi eksperimen Plucker dengan lebih teliti dan mengungkapkan bahwa sinar katode merupakan kumpulan partikel-partikel tertentu. Berikut ini adalah gambar Tabung sinar katode eksperimen William Crookes.
 gambar tabung sinar katode eksperimen william crookes
Gambar Percobaan Crookes