Dalam kehidupan kita tentu pernah merasakan sakit, baik itu sakit ringan hingga berat. Ketika seseorang terserang suatu penyakit, itu berarti tidak bekerja dengan baik. Hal ini mungkin didasari oleh beberapa faktor seperti kelelahan atau penyakitnya yang memang terlalu ganas. Lalu apa itu sistem imun atau sistem kekebalan tubuh ?
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem perlindungan secara biologis yang ada di dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk menangkal radikal bebas yang menyerang sehingga seorang individu akan terhindar dari penyakit. Apabila sistem ini dapat bekerja dengan baik, maka seseorang akan terhindar dari serangan virus ataupun bakteri, bahkan dapat mencegah dari serangan kanker.
Akan tetapi, apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi yang lemah, maka kekebalan tubuh individu tersebut akan mudah terserang penyakit. Hal yang ditakutkan ketika sistem ini melemah adalah dapat meingkatkan resiko terserang penyakit kanker.
Fungsi Sistem Imun
Suatu sistem dalam tubuh tentu memiliki fungsi masing masing, sama halnya dengan sistem hormon Dan berikut adalah fungsi dari sistem imunitas tersebut:
- Sistem Pertahanan
Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu penyakit yang dapat menular atau yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Keseimbangan Homeostatis
Homeostatis adalah keseimbangan yang ideal dalam tubuh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan cara berinteraksi dengan seluruh sistem yang terdapat dalam tubuh. Sehingga imunitas ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja dengan baik.
- Perbaikan Jaringan
Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki jaringan dengan cara mengeliminasi jaringan sel yang sudah mati atau rusak dalam tubuh. Selain itu juga untuk mengeliminasi sel yang tidak normal.
Pembagian Sistem Imun
Sistem kekebalan tubuh pada manusia terbagi atas 2 macam, diantaranya adalah didasarkan pada pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik.
Berikut adalah penjabaran dari masing masing pertahanan tersebut.
Pertahanan Non Spesifik
Pengertian dari sistem pertahanan non spesifik adalah sistem pertahanan tubuh dengan tidak membedakan antara mikorbia patogen satu dengan yang lain. Pertahanan non spesifik ini terdiri atas pertahanan fisik, mekanis, kimiawi dan biologi. Adapun ciri dari sistem ini adalah:
- Tidak begitu selektif
- Tidak dapat mengingat infeksi sebelumnya
- Eksposurnya menjadikan respon yang maksimal
- Terdapat komponen khusus yang dapat menangkal radikal bebas
1. Pertahanan Fisik
Pertahanan fisik merupakan pertahanan yang terdapat diluar tubuh seperti kulit dan membran moksa yang bertugas sebagai benteng utama mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh. Dimana seperti yang telah kita ketahui bahwa kulit terdiri atas sel sel yang sangat rapat sehingga sangat menyulitkan bagi patogen untuk masuk kedalamnya.
Di kulit juga terdapat keratin dan sedikit air untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan suatu mikroba. Sedangkan membran mukosa sendiri dapat ditemukan di saluran utama tubuh seperti sistem pernapasan pada manusia, pencernaan dan kelamin. Membran ini bertugas untuk menjadi benteng pertahanan kedua agar patogen tidak masuk ke dalam tubuh.
2. Pertahanan Mekanis
Pertahanan mekanis adalah pertahanan yang dapat ditemukan di bagian hidung dan trakea kita, yaitu rambut dan silia. Rambut rambut halus yang terdapat pada hidung berfungsi sebagai filter atau penyaring udara yang masuk dari luar menuju dalam tubuh, sedangkan silia berfungsi sebagai sapu untuk menangkap partikel yang berbahaya dalam lendir, sehingga nantinya dapat dikeluarkan lagi.
3. Pertahanan Kimiawi
Pertahanan kimiawi adalah pertahanan yang berasal dari membran mukosa dan kulit dengan menghasilkan senyawa sekret. Sekret merupakan zat yang tersusun atas senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Dalam hal ini, kulit kita yang menghasilkan minyak dan keringat akan memberikan pH 3-5 yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme di kulit kita. Kemudian, air lur, air mata dan sekresi mukosa yang mengandung enzim lisozim ini memiliki fungsi untuk memberantas bakteri dengan cara hidrolosis dinding selnya hingga bakteri tersebut mati.
4. Pertahanan Biologis
Pertahanan Biologis merupakan pertahanan yang dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup di kulit akan tetapi tidak berbahaya. Adanya bakteri dalam kulit tersebut dapat memberikan benteng pertahanan agar bakteri patogen tidak masuk dan tidak mendapatkan nutrisi
Sistem Pertahanan Spesifik
Sistem pertahanan spesifik adalah sistem pertahanan tubuh yang peka terhadap patogen tertentu yang sudah masuk kedalam tubuh manusia setelah melewati sistem pertahanan non spesifik. Adapun ciri dari sistem ini adalah:
- Sangat selektif
- Dapat mengingat infeksi sebelumnya
- Reaksi antara semua benda asing berbeda beda
- Melibatkan antibodi dan pembentukan sel
1. Limfosit
Salah satu bagian dari sistem pertahanan spesifik adalah limfosit. Limfosit pada sistem ini terbagi atas 2 macam, yaitu limfosit B atau sering disebut sebagai sel B dan limfosit T atau sel T. Berbeda dengan sel B yang proses pembentukan dan pematangannya semuanya terjadi di sumsum tulang, sel T ini pembentukannya berada di sumsum tulang, akan tetapi pematangannya di kelenjar timus.
Sel B yang memiliki fungsi sebagai pembentuk antibodi ini ternyata terbagi atas 3 macam, yaitu:
- Sel B memory – Merupakan sel B yang bertugas untuk mengingat semua antigen yang sudah pernah masuk kedalam tubuh dan menstimulasi pembentukan sel B plasma apabila terjadi infeksi selanjutnya.
- Sel B pembelah – Merupakan sel B yang bertugas untuk membentuk sel B pengingat dan sel B plasma.
- Sel B plasma – Merupakan sel B yang memiliki tugas utama untuk membentuk antibodi.
- Jika sel B memiliki tugas sebagai pembentuk antibodi, maka sel T bertugas sebagai pembentuk kekebalan seluler, selain itu terdapat tugas lain seperti ikut membantu dalam proses produksi antibodi bersamaan dengan sel B plasma. Sel T sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu:
- Sel T supersor – Merupakan sel T yang bertugas untuk menghentikan dan menurunkan respon imun dengan cara mengurangari aktivitas dari sel T pembunuh serta menurunkan produksi antibodi pada seseorang. Biasanya sel ini bekerja apabila infeksi sudah tertangani.
- Sel T pembunuh – Merupakan sel T yang bertugas untuk menyerang patogen yang sudah masuk dalam tubuh, sel kanker serta sel tubuh yang sudah terinfeksi bakteri. ( baca :
- Sel T pembantu – Merupakan sel T yang bertugas untuk menstimulasi pembentukan sel B dan sel T.
2. Antibodi
Antibodi atau immuniglobulin adalah sistem pertahanan yang akan dibentuk ketika ada antigen yang masuk atau dapat disebut sebagai serumnya antigen. Apa itu antigen ? Antigen merupakan sejenis patogen, mereka sama sama berbahaya apabila tidak dicegah. Antigen adalah senyawa kimia berupa protein yang dapat ditemukan di sel kanker atau sel asing yang masuk.
Cara kerja dari antibodi adalah dengan mengikat langsung antigen tersebut, lalu akan diproses lebih lanjut oleh makrofag untuk dihancurkan. Karena antibodi tertentu akan bekerja pada penyakit spesifik, maka perlu banyak antibodi untuk menangani berbagai jenis penyakit yang masuk pula.
Antibodi sendiri tersusun atas 2 gugus rantai polipeptida, yaitu 2 rantai berat dan 2 rantai ringan. Masing masing rantai tersebut nantinya akan saling berhubungan satu sama lain dan membentuk kromosom Y. Dimana disetiap lengan yang terdapat pada kromosom tersebut digunakan sebagai tempat pengikat antigen.
Ini saya berikan pemahaman mudah tentang Sistem Immune yang dibuat oleh Osmosis detail paraktis dan sistematis ...Jika masih kurang latihan bahasa inggrisnya maka setting seperti tanda gir sepeda dipencet kemudian tekan sub title cari bahasa indonesia .... lebarin layar ndengerin sambil baca text nya OK semoga bermanfaat
Ini saya berikan pemahaman mudah tentang Sistem Immune yang dibuat oleh Osmosis detail paraktis dan sistematis ...Jika masih kurang latihan bahasa inggrisnya maka setting seperti tanda gir sepeda dipencet kemudian tekan sub title cari bahasa indonesia .... lebarin layar ndengerin sambil baca text nya OK semoga bermanfaat