Breaking

Tuesday, March 28, 2017

1 bulan menuju hari itu

sudah akhir bulan, dan sebulan menuju akhir lajang. ah, terlalu ekstrim didengar. tapi sebut saja begitu.
entah senang deg-degan atau bingung, inilah rasanya menuju hari bahagia.
tepat sebulan lagi hari itu tiba, satu persatu kebutuhan dipersiapkan semenjak 4 bulan lalu.
4 bulan lalu pula saat saya menghadap orang tua dari anak yg lugu dan polos, untuk mengungkapkan semua yang akan kami jalankan saat itulah perasaan dan fikiran mulai dipenuhi aroma perjuangan, aroma berjuang menghalalkan 1 perempuan yang terbaik diantara jutaan bahkan milyaran perempuan yang ada dibumi, satu perempuan yang akan menemani akhir sisa hidup, begitu kata pujangga dalam syairnya.

5 bulan dari jarak mengkhitbah saya rasa itu pilihan waktu yang tepat, karna memang benar, pernikahan yang baik selalu dipersiapkan dengan matang dan diperhitungkan dengan tepat.

1 bulan sebelum acara, sebagian kebutuhan terselesaikan, dari mulai kartu undangan untuk tamu, dan list tamu yang akan di undang serta mahar untuk pernikahan terselsaikan, tapi masih ada yang belum rampung, dari seragam keluarga, dan souvenir undangan.
hampir setiap sabtu dan minggu kami selalu dihabiskan untuk persiapan acara sekali seumur hidup ini. asik, seru dan yang jelas romantis.
pacaran sambil mempersiapkan kebutuhan pernikahan lebih asik ketimbang nonton di bioskop atau makan di restoran jepang tapi rasa jakarta.
yakin deh, hal kaya gini ga akan bisa dilupain sampe nanti kita punya anak dan anak2 tumbuh dewasa.

1 bulan ini mungkin akhir akhir dari persiapan kita, memaksimalkan persiapan di tanggal 15, maksimal hari itu kita sudah menyelsaikan semua kebutuhan yang belum terselesaikan.

mudah mudahan di hari hari terkahir persiapan, selalu disehatkan dan dilancarkan dalam segala urusan. AMIN