Breaking

Tuesday, June 1, 2021

Lab 7.1.7 QOS Simple Queue Burst

Pada kali ini kita akan melakukan konfigurasi limitasi bandwidth menggunakan burst. Burst sendiri adalah sebuah fitur pada mikrotik yang memungkinkan client untuk mendapatkan bandwidth lebih besar dari nilai MIR, tetapi nilai tersebut hanya berlangsung beberapa saat, jadi jika kita mengakses sebuah situs, diawal mengakses kita bisa mendapatkan bandwidth lebih dari MIR setelah itu kembali normal kembali menjadi dibawah MIR, nilai burst ini tidak akan terjadi selamanya melainkan ada konfigurasi yang mengatur waktunya.

Pada konfigurasi  simple queue terdapat tiga burst yaitu :

- Burst-limit, nilai bandwidth terbesar yang diterima oleh client saat burst terjadi/aktif. Pada saat melakukukan konfigurasi kita harus memberikan nilai burst lebih besar dibanding dari nilai MIR.

- Burst-time, merupakan periode waktu yang digunakan untuk menghitung data rate rata rata, jadi burst-time bukan lamanya waktu terjadi burst.

- Burst-threshold, merupakan nilai yang menentukan kapan burst aktif dan kapan burst berhenti, umumnya nilai burst-threshold 3/4 dari nilai max-limit. 

Max-limit < burst threshold = burst akan aktif

Max-limit > atau = burst threshold = burst akan berhenti.

Perhitungan

1. Untuk mengetahui nilai burst-threshold kita harus melakukan penghitungan, contoh :

Kita memiliki nilai MIR 6Mbps dan CIR 3Mbps, maka nilai burst-thresholdnya adalah 3/4 x 6Mbps maka hasilnya adalah 4,5M

2. Untuk mengetahui burst limit, kita hanya harus memberikan nilai burst limit lebih besar dari nilai MIR.

Contoh kita memliki bandwidth 8Mbps, nilai MIR yang kita berikan hanyalah boleh dibawah 8Mbps baik itu 7Mbps ataupun 6Mbps, kemudian sisa bandwidth yang dimiliki akan digunakan untuk burst. Jadi jika nilai MIR 6 Mbps maka burst nya adalah diatasnya yaitu 8Mbps. 

3. Untuk mengetahui burst-time kita bisa menggunakan nilai sesuai kebutuhkan dalam hitungan detik.

4. Untuk mengetahui lama waktu terjadi burst yang diberikan kepada client adalah dengan rumus :

(burst-threshold : burst-limit) x burst-time.

dalam menghitungnya nilai Mbps kita ubah terlebih dahulu menjadi Kbps 1Mbps=1024Kb)

=( 4Mbps : 8Mbps ).x 60s

=(4096 : 8192 ) x 60

= 0,5 x 60s

= 30s

Jadi ketika client melakukan browsing akan mendapatkan bandwidth burst sebesar 8Mbps selama 30 detik setelah itu akan kembali normal.

Konfigurasi

Sebelum melakukan konfigurasi burst kita harus melakukan konfigurasi Internet access, Ip local dan firewall Nat.

1. Cek bandwidth yang kita miliki dengan speedtest.


2. Kemudian lakukan konfigurasi parent atau jumlah bandwidth yang kita miliki, untuk targetnya kita menggunakan IP network dikarenakan bandwidth yang dimiliki akan digunakan oleh semua client pada limitasi dibawahnya.


3. Kemudian kita konfigurasi nilai MIR dan nilai CIR untuk masing masing client,  kemudian kita tambahkan konfigurasi burst sesuai dengan topologi. Nilai MIR harus lebih rendah dari nilai yang ada di parent, dikarenakan sisa bandwidth akan dijadikan nilai burst. Sedangkan nilai burst-limit harus lebih besar dari nilai MIR. Karena busrt lebih dominan untuk nilai download maka burst-limit untuk upload saya beri 0. untuk burst-threshold kita berikan 4 Mbps untuk pembulatan saja.

4. Jika sudah lakukan pengujian dengan menggunakan b-test. Kemudian isi bagian :
- Address dengan IP gateway
- Protocol pilih TCP
- Local tx speed isi 100juta bps supaya satuanya berubah menjadi Mbps.
- user dan password kalian isi dengan user dan password mikrotik kalian.
- Klik start dan dapat dilihat pada awalan speed akan naik menjadi 8Mbps.

5. Kemudian jika dilihat hingga selesai speednya lama kelamaan akan turun, dikarenakan nilai burst didapat hanya selama 30s kemudian kembali menjadi nilai MIR nya.