Breaking

Tuesday, September 22, 2015

Inverter


        Inverter adalah perangkat elektronika yang dipergunakan untuk mengubah tegangan DC (Direct Current) menjadi tegangan AC (Alternating Curent). Output suatu inverter dapat berupa tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang kotak (square wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified). Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan baterai, tenaga surya, atau sumber tegangan DC yang lain. Inverter dalam proses konversi tegangan DC menjadi tegangan AC membutuhkan suatu penaik tegangan berupa Step Up Transformer.[1]

 
Sumber Gambar : http://adriyanburogu.blogspot.com/p/gambar-rangkaian-elk.html
Gambar 2.5. Rangkaian Dasar Inverter Sederhana

       Pada saat transistor Q1 mengalami cut off atau terbuka kapasitor C1 akan  melakukan pengisian dan kapasior C2 akan melakukan pelepasan muatan serta Q2 akan aktif dan mengalir ke D1, kemudian pada saat transistor Q1 aktif maka C1 akan melakukan pelepasan muatan melalui kolektor Q1 ke ground. Sedangkan fungsi diode pada rangkaian adalah  saklar yang akan ON jika potensial pada anoda lebih positif daripada potensial pada katoda dan dioda akan memblok OFF jika potensial pada anoda lebih negatif daripada potensial pada katoda.
       Pengaruh kerja transistor ini membuat gerakan osilasi pada transformator sehingga menyebabkan terjadi gerakan arus bolak-balik atau AC/Alternating Curent. Kemudian, dengan menggunakan transformator Step Up maka besarnya tegangan pada primer akan dikuatkan (dinaikkan) pada bagian sekunder di transformator, maka terbentuklah tegangan 220 Volt AC.

2.1.3.1.Jenis-Jenis Inverter
      Jenis – Jenis Inverter DC Ke AC Berdasarkan jumlah fasa output inverter dapat dibedakan menjadi :
1.       Inverter 1 fasa, yaitu inverter dengan output 1 fasa.
2.       Inferter 3 fasa, yaitu inverter dengan output 3 fasa.[2]
       Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangan-nya, yaitu :
1.      Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu inverter dengan tegangan input yang diatur konstan.
2.      Current Fed Inverter (CFI) yaitu inverter dengan arus input yang diatur konstan.
3.      Variable DC Linked Inverter yaitu inverter dengan tegangan input yang dapat diatur.[3]
       Berdasarkan bentuk gelombang output-nya inverter dapat dibedakan menjadi:
1.      Sine Wave Inverter, yaitu inverter yang memiliki tegangan output dengan bentuk gelombang sinus murni. Inverter jenis ini dapat memberikan supplytegangan ke beban (Induktor) atau motor listrik dengan efisiensi daya yang baik.
2.      Sine Wave Modified Inverter, yaitu inverter dengan tegangan output berbentuk gelombang kotak yang dimodifikasi sehingga menyerupai gelombang sinus. Inverter jenis ini memiliki efisiensi daya yang rendah apabila digunakan untuk men-supply beban induktor atau motor listrik.
3.      Square Wave Inverter, yaitu inverter dengan output berbentuk gelombang kotak, inverter jenis ini tidak dapat digunakan untuk men-supply tegangan ke beban induktif atau motor listrik.[4]
      Fungsi inverter sebagai perubah tegangan DC ke AC ada dua di pasaran yaitu :
1.      Inverter yang Dilengkapi Charger Accu
Inverter yang dilengkapi charger accu biasanya digunakan untuk rumah karena memang sifat inverter yang tetap membutuhkan listrik PLN untuk charger accu nya.
2.      Inverter Tanpa Charger
Inverter tanpa charger ini biasanya digunakan pada mobil dan panel surya, karena dalam pengisian baterai pada mobil menggunakan alternator dan pada panel surya menggunaka modul panel surya.[5]






2.1.3.2.Prinsip Kerja Inverter 
Gambar 2.6. Rangkaian 4 Saklar

      Prinsip kerja inverter dapat dijelaskan dengan menggunakan 4 saklar seperti ditunjukkan pada gambar di atas. Bila saklar S1 dan S2 dalam kondisi on maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kiri ke kanan, jika yang hidup adalah saklar S3 dan S4 maka akan mengalir aliran arus DC ke beban R dari arah kanan ke kiri. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (Pulse Width Modulation/PWM) dalam proses konversi tegangan DC menjadi tegangan AC.[6]
      Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih inverter DC ke AC diantaranya adalah :
1.      Kapasitas beban yang akan disuplai oleh inverter dalam Watt, usahakan memilih inverter yang beban kerjanya mendekati dengan beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi kerjanya maksimal.
2.      Sumber tegangan input inverter yang akan digunakan, input DC 12 Volt atau 24 Volt.
3.      Bentuk gelombang output inverter, Sine Waveataupun Square Wave untuk tegangan output AC inverter. Hal ini berkaitan dengan kesesuain dan efisiensi inverter DC ke AC tersebut.[7]




Sumber Gambar : Google Image
Gambar 2.7. Power Inverter DC ke AC


[1] Agus Purnama, “Inverter DC ke AC” Elektronika Dasar, http://elektronika-dasar.com/artikel-elektronika/inverter-dc-ke-ac/, diakses tanggal : 10 Februari 2013.
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] Ibid.
[5] Ibid.
[6] Ibid.
[7] Ibid.